Clock

Kamis, 01 Mei 2014

TUGAS INDIVIDU SOFTKILL PUISI



NAMA           : YANTI SUHESTI
NPM               : 39113396
KELAS          : 1DB02
DOSEN          : YUNNI YUNIAWATY


Tugas individu softkill puisi
ORGANISASI  DAN METODE #

                                                                                SUARA CINTA
Akulah warna segala zaman
Yang membangun masa kini dan meruntuhkan masa depan
Akulah dewa yan merangkai puing-puing
Aku jauh lebih menawan ketimbang rayuan bunga
Namun juga jauh lebih kejam daripada murk sang badai

Akulah rahim hakiki segala anugrah
Sumber kenikmatan ,kedamaian dan kesentosaan
Kala pemuda membuaiku,
Ia akan melupakan lingkungannya,
Dunia seketika menjelma mimpi –mimpi indah yang sangat nyata

Akulah suara sang  pujangga,
Imajinasi semua seniman,
Inspirasi semua pemusik,
Akulah rumah suci yang bersemayam di jantung sang bocah,

Akulah kebenaran ,duhai para pertualang
Kebenaran hakiki yang kalian kaki
Kebenaran murni yang terpancar dalam pemberian dan
Penerimaan
Maka jagalah aku agar kalian terayomi
HIDUP ADALAH PERMAINAN

Jika kau harus mengulang
Jalan yang pernah kita lalui
Kau lebih bijaksana dari waktu

Yang selalu meninggalkan kita dengan kejam
Dari bumi yang memutar kebenaran dan kesalahan
Jadi sejauh atap langit dan dasar tanah
Atau sedekat tubuh dengan bayangan kita

Kau adalah raja atas nasibmu sendiri
Dimana dewa dan iblis bermain kartu
Dalam jiwamu....

                                                            Menatap dari Sebuah Senja

Seperti musim gugur yang tak pernah usai
Kau membuatku menggengam keasingan
Dalam penyiksaan.
Aku tak membenci
Aku hanya tak pernah mengerti


                                       



                                       
                                Gelap yang Tersisa  

Pada subuh yang ditinggal kesakralannya

Kau
Menghitung air mata
Yang bertabur di tempat tidur .
Harapan menjadi kata yang tak kau mengerti
Aku lihat kau tak lagi berjumpai mimpi
Pada malam –malam yang hujan
Seperti kemarin

                       Kita adalah Pemilik sah Republik ini 
Tidak ada lagi pilihan lain. Kita harus
Berjalan terus
Karena berhenti atau mundur
Berarti hancur.

Apakah akan kita jual keyakinan kita
Dalam pengabdian tanpa harga
Dengan para pembunuh tahun yang lalu
Dalam setiap kalimat yang berakhiran:
“duli tuanku”




Tidak ada lagi pilihan lain. Kita harus
Berjalan terus
Kita adalah manusia bermata kuyu, yang di tepi jalan
Mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh
Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara

Dipukul banjir ,gunung api, kutuk dan hama
Dan bertanya –tanya diam inikah yang namanya merdeka
Kita yang tak punya kepentingan dengan seribu slogan
Dan seribu pengeras suara yang hampa suara.







                                                                 









                                                                  Insyaf
Segala kupinta tiada kauberi
Segala kutanya tiada kausahuti
Butalah aku terdiri sendiri
Penuntun tiada memimpin jari
Maju mundur tiada berdaya
Sempit bumi dunia raya
Runtuh ripuk astana cuaca
Kureka gembira di lapangan dada
Buta tuli bisu kelu
Tertahan aku dimuka dewala
Tertegun aku dijalan buntu
Tertebas putus sutera sempana
Besar benar salah arahku
Hamper terbatas tumpah berkahmu
Hamper tertutup pintu restu
Gapura rahasia jalan bertemu
Insyaf diriku dera durhaka
Gugur tersungkur merenang mata :
Sama terdengar suwara suwarni
Sapur melipur merindu temu.







                                                     NARKOTIK

Dia memang membuat kita melayang
Melayang seperti disurga
Yang membuat kita hanyut
Dalam kenikmatan......................
Tapi sadarlah kawan
Dia hanya memperbudak kita
Dia akan menghancurkan hidupmu
Menghancurkan masa depanmu

Setelah kau hancur
Kau akan diejek dan ditertawakan
Negeri ini akan hancur
Bila semua pemuda diperbudak olehnya

Ingatlah kawan..............
Masih banyak yanh harus kau lakukan
Selain diperbudak olehnya



1 komentar:

  1. iia bpk.. maff saya baru belajar jd pelan.. sekarang saya udah memasukan link yg seharusnya ada di link saya krna saya mahasiswa universitas gunadarma. terima kasih atas saran dan masukannya

    BalasHapus