NPM :
39113396
KELAS :
1DB02
DOSEN : YUNNI YUNIAWATY
Tugas individu softkill puisi
ORGANISASI
DAN METODE #
SUARA CINTA
Akulah
warna segala zaman
Yang
membangun masa kini dan meruntuhkan masa depan
Akulah
dewa yan merangkai puing-puing
Aku
jauh lebih menawan ketimbang rayuan bunga
Namun
juga jauh lebih kejam daripada murk sang badai
Akulah
rahim hakiki segala anugrah
Sumber
kenikmatan ,kedamaian dan kesentosaan
Kala
pemuda membuaiku,
Ia
akan melupakan lingkungannya,
Dunia
seketika menjelma mimpi –mimpi indah yang sangat nyata
Akulah
suara sang pujangga,
Imajinasi
semua seniman,
Inspirasi
semua pemusik,
Akulah
rumah suci yang bersemayam di jantung sang bocah,
Akulah
kebenaran ,duhai para pertualang
Kebenaran
hakiki yang kalian kaki
Kebenaran
murni yang terpancar dalam pemberian dan
Penerimaan
Maka
jagalah aku agar kalian terayomi
HIDUP ADALAH PERMAINAN
Jika
kau harus mengulang
Jalan
yang pernah kita lalui
Kau
lebih bijaksana dari waktu
Yang
selalu meninggalkan kita dengan kejam
Dari
bumi yang memutar kebenaran dan kesalahan
Jadi
sejauh atap langit dan dasar tanah
Atau
sedekat tubuh dengan bayangan kita
Kau
adalah raja atas nasibmu sendiri
Dimana
dewa dan iblis bermain kartu
Dalam
jiwamu....
Menatap dari Sebuah Senja
Seperti
musim gugur yang tak pernah usai
Kau
membuatku menggengam keasingan
Dalam
penyiksaan.
Aku
tak membenci
Aku
hanya tak pernah mengerti
Gelap yang Tersisa
Pada
subuh yang ditinggal kesakralannya
Kau
Menghitung
air mata
Yang
bertabur di tempat tidur .
Harapan
menjadi kata yang tak kau mengerti
Aku
lihat kau tak lagi berjumpai mimpi
Pada
malam –malam yang hujan
Seperti
kemarin
Kita
adalah Pemilik sah Republik ini
Tidak
ada lagi pilihan lain. Kita harus
Berjalan
terus
Karena
berhenti atau mundur
Berarti
hancur.
Apakah akan kita jual
keyakinan kita
Dalam pengabdian tanpa
harga
Dengan para pembunuh tahun
yang lalu
Dalam setiap kalimat yang
berakhiran:
“duli tuanku”
Tidak
ada lagi pilihan lain. Kita harus
Berjalan
terus
Kita
adalah manusia bermata kuyu, yang di tepi jalan
Mengacungkan
tangan untuk oplet dan bus yang penuh
Kita
adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara
Dipukul banjir ,gunung
api, kutuk dan hama
Dan bertanya –tanya diam
inikah yang namanya merdeka
Kita yang tak punya
kepentingan dengan seribu slogan
Dan seribu pengeras suara
yang hampa suara.
Insyaf
Segala
kupinta tiada kauberi
Segala
kutanya tiada kausahuti
Butalah
aku terdiri sendiri
Penuntun
tiada memimpin jari
Maju mundur
tiada berdaya
Sempit bumi
dunia raya
Runtuh ripuk
astana cuaca
Kureka gembira
di lapangan dada
Buta
tuli bisu kelu
Tertahan
aku dimuka dewala
Tertegun
aku dijalan buntu
Tertebas
putus sutera sempana
Besar benar
salah arahku
Hamper
terbatas tumpah berkahmu
Hamper
tertutup pintu restu
Gapura rahasia
jalan bertemu
Insyaf
diriku dera durhaka
Gugur
tersungkur merenang mata :
Sama
terdengar suwara suwarni
Sapur
melipur merindu temu.
Dia memang
membuat kita melayang
Melayang
seperti disurga
Yang membuat
kita hanyut
Dalam
kenikmatan......................
Tapi
sadarlah kawan
Dia
hanya memperbudak kita
Dia
akan menghancurkan hidupmu
Menghancurkan
masa depanmu
Setelah kau
hancur
Kau akan
diejek dan ditertawakan
Negeri ini
akan hancur
Bila semua
pemuda diperbudak olehnya
Ingatlah
kawan..............
Masih
banyak yanh harus kau lakukan
Selain
diperbudak olehnya
iia bpk.. maff saya baru belajar jd pelan.. sekarang saya udah memasukan link yg seharusnya ada di link saya krna saya mahasiswa universitas gunadarma. terima kasih atas saran dan masukannya
BalasHapus