APLIKASI TURUNAN KECEPATAN
DAN
PERCEPATAN
MATEMATIKA DASAR 2B
NAMA KELOMPOK :
1. RAMLY
FIRMAN 37113249
2. YANTI
SUHESTI 39113396
3. BEN
RAYNER MALANGUNA 31113698
4. FIRMAN
WENDY MARTUA S 33113518
5. ANDHIKA
CIPTA RACHMAN 30113840
KELAS 1DB02
DOSEN INA AGUSTINA
KATA PENGHANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan pertolonganNya kami dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul
‘APLIKASI TURUNAN KECEPATAN DAN PERCEPATAN’. Meskipun banyak rintangan dan
hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil
menyelesaikannya dengan baik.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu kami dalam mengerjakan proyek makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil makalah ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat berguna bagi kita semua.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu kami dalam mengerjakan proyek makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil makalah ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat berguna bagi kita semua.
Jakarta
, April 2014
Daftar Isi
Kata Pengantar……………………………………………………………….... 2
Daftar Isi…………………………………………………………………….... 3
BAB I Pendahuluan…………………………………………………………... 4
I.1 Latar
Belakang Masalah………………………………………………..…. 4
I.2 Rumusan
Makalah…………………………………………………........... 4
I.3 Tujuan Makalah………………………………………………………….. 4
BAB II Pembahasan…………………………………………………………. 5
2.1 Alikasi turunan kecepatan dan
percepatan.................................................... 5
2.2 GUILLAUME FRANCOIS ANTOINE MARQUIS DE L'HôPITAL ........ 13
2.2 contoh
aplikasi turunan dalam berbagai bidang……………………………… 17
BAB III. PENUTUP……………………………………………………….. 24
3.1
Kesimpulan…………………………………………………………..... 24
Daftar
pustaka............................................................................................. 24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Turunan adalah salah satu cabang ilmu matematika
yang digunakan untuk menyatakan hubungan kompleks antara satu variabel tak
bebas dengan satu atau beberapa variabel bebas lainnya. Konsep turunan sebagai
bagian utama dari kalkulus dipikirkan pada saat yang bersamaan oleh Newton dan
Leibniz dari tahun 1665 sampai dengan tahun 1675 sebagai suatu alat untuk
menyelesaikan berbagai masalah dalam geometri dan mekanika. Sir Isaac Newton
(1642 - 1727) , ahli matematika dan fisika bangsa Inggris dan Gottfried Wilhelm
Leibniz (1646 - 1716), ahli matematika bangsa Jerman dikenal sebagai ilmuwan
yang menemukan kembali kalkulus. Kalkulus memberikan bantuan tak ternilai pada
perkembangan beberapa cabang ilmu pengetahuan lain. Dewasa ini kalkulus
digunakan sebagai suatu alat bantu yang utama dalam menyelesaikan berbagai
permasalahan ilmu pengetahuan dan teknologi.
1.2. Rumusan Masalah
Apa
saja apliksi turunan kecepatan dan percepatan yang ada dalam ilmu matematika,
cabang ilmu lain atau dalam kehidupan sehari-hari?
1.3. Tujuan
Dapat
mengtahui dan menjelaskan beberapa Aplikasi turunan, Bentuk kecepatan dan
percepatan .
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Aplikasi turunan kecepatan dan percepatan.
Kecepatan dan
percepatan.

Contoh
1. Sebuah objek bergerak sepanjang garis
dengan posisi s = 2t2-12t +8 (s dalam cm dan t detik) Ditanya:
(a) Kecepatan
dan percepatan pada t = 1 dan t = 6
(b) Kapan
kecepatan 0 , dan kapan kecepatan positif.
Jawab.
a.


b.
kecepatan 0 à
0=4t-12 àt=3
detik. Setelah 3 detik, kecepatannya 0.
Kecepatan positiv v>0 à
4t-12>0 àt>3.
Kecepatanpositip setelah 3 detik.
A.
Kecepatan
Ketika Kamu melakukan perjalanan dengan mobil dari suatu kota ke kota lain
tentulah kamu melewati jalan yang tidak selalu lurus dan naik turun. Misalnya
dari Bandung ke Bogor melewati puncak. Kendaraan yang kamu gunakan kecepatannya
berubah-rubah. Hal ini dapat dilihat dari nilai yang ditunjukan speedometer
pada kendaraan. Oleh karena kecepatannya tidak tetap maka sering digunakan
istilah kecepatan rata- rata. Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai perbandingan
perpindahan benda dengan selang waktu yang diperlukan, sedangkan kelajuan
rata-rata merupakan jarak yang ditempuh seluruhnya dibagi dengan selang waktu
tempuh. Kecepatan dan kelajuan dapat dirumuskan sebagai berikut.




Kecepatan dapat
dihitung dengan
=
, jika titik B mendekati titik A, maka selang waktu t menjadi kecil, Untuk
selang waktu t mendekati nol , B akan berimpit di A, maka ketika itu kecepatan
yang terjadi disebut kecepatan sesaat. Arah kecepatan sesaat di suatu titik
searah dengan garis singgung di titik tersebut. Kecepatan sesaat sering disebut
dengan kecepatan benda.




t ® 0
Kecepatan akhir
pada saat tertentu berbeda dengan kecepatan awal pada saat t = 0 yaitu saat
peninjauan gerak dilakukan.Persamaan untuk menentukan kecepatan akhir , jarak
yang ditempuh, dan hubungan antara kecepatan akhir dengan jarak, serta grafik
hubungan
dapat dinyatakan sebagai berikut.


GAMBAR (2.1) grafik hubungan






Hampir semua gerak yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah gerak
lurus berubah beraturan. Namun demikian ada juga yang kombinasi antara GLB dan
GLBB secara berselang-seling. Grafik atau kurva perubahan jarak terhadap
perubahan waktu dapat di tunjukkan sebagai berikut.
s

GAMBAR (2.2) Grafik perubahan jarak terhadap perubahan waktu
Sedangkan grafik percepatan terhadap perubahan waktu dapat di tunjukkan
sebagai berikut.
a

GAMBAR (2.3) Grafik percepatan terhadap perubahan waktu
B.
Percepatan
Benda yang
bergerak dengan kecepatan yang tidak konstan akan mengalami perubahan kecepatan
dalam selang waktu tertentu. Benda tersebut dikatakan mengalami percepatan.
Besarnya percepatan atau
perlambatan (akselerasi) dapat ditentukan dengan membagi perubahan kecepatan
dengan selang waktu yang ditempuh.
a =
= 


dimana a adalah percepatan dalam
m/s2 dan Dv adalah
perubahan kecepatan dan Dt adalah selang waktu.
Berikut ini grafik hubungan
perubahan kecepatan terhadap selang waktu
|
|
|

vot
(selang waktu)
t
(selang waktu)
GAMBAR (2.4) dan (2.5) Grafik hubungan perubahan kecepatan terhadap
selang waktu
Dari grafik (2.4) terlihat bahwa perubahan kecepatan dalam
selang waktu tertentu sama dengan kemiringan grafik. Semakin besar kemiringan
grafik semakin besar percepatan benda. Pada grafik (2.5) percepatan terbesar adalah A, kemudian B dan C, karena kemiringan grafik
terbesar adalah A, B kemudian C.
C.
Bilangan
Kompleks
Fisika matematika adalah cabang ilmu yang mempelajari "penerapan matematika untuk menyelesaikan persoalan fisika dan pengembangan metode
matematis yang cocok
untuk penerapan tersebut, serta formulasi teori fisika". Ilmu ini dapat
dianggap sebagai penunjang fisika
teoritis dan fisika komputasi. Salah satu aplikasi dalam fisika matematika dalam
bilangan kompleks adalah penggunaan turunan :





Sedangkan harga
mutlak dari kedua turunan di atas adalah


Metode ini
digunakan dalam fisika, dimana jika z menyatakan kedudukan suatu benda dalam
bidang maka dapat dicari besar kecepatan dan percepatan dari benda tersebut.
Besar kecepatan
sebagai



dan besar
percepatan



Dalam matematika, bilangan kompleks adalah bilangan yang berbentuk
dimana
dan
adalah bilangan
riil, dan
adalah bilangan
imajiner tertentu yang mempunyai
sifat
. Bilangan riil
disebut juga bagian
riil dari bilangan kompleks, dan
bilangan real b disebut bagian
imajiner[1]. Jika pada suatu bilangan kompleks, nilai
adalah
, maka bilangan kompleks tersebut menjadi sama dengan bilangan real a.
Sebagai contoh:
adalah bilangan kompleks
dengan bagian riil
dan bagian imajiner
. Bilangan kompleks dapat ditambah, dikurang, dikali, dan dibagi seperti
bilangan riil, namun bilangan kompleks juga mempunyai sifat-sifat tambahan yang
menarik. Misalnya, setiap persamaan aljabar polinomial mempunyai solusi bilangan kompleks, tidak seperti bilangan riil yang hanya
memiliki sebagian. Dalam bidang-bidang tertentu (seperti teknik
elektro, dimana
digunakan sebagai simbol untuk arus
listrik), bilangan kompleks ditulis
. Himpunan bilangan kompleks umumnya dinotasikan dengan
, atau
Bilangan real,
, dapat dinyatakan sebagai bagian dari himpunan
dengan menyatakan setiap bilangan
real sebagai bilangan kompleks:
Bilangan kompleks ditambah,
dikurang, dan dikali dengan menggunakan sifat-sifat aljabar seperti asosiatif, komutatif, dan distributif, dan dengan persamaan
:






















Pembagian bilangan kompleks juga dapat didefinisikan (lihat dibawah). Jadi,
himpunan bilangan kompleks membentuk bidang matematika yang, berbeda dengan
bilangan real, berupa aljabar tertutup. Dalam matematika, adjektif "kompleks"
berarti bilangan kompleks digunakan sebagai dasar teori angka yang digunakan.
Sebagai contoh, analisis
kompleks, matriks
kompleks, polinomial
kompleks, dan aljabar
Lie kompleks. Definisi formal bilangan
kompleks adalah sepasang bilangan real
dengan operasi sebagai berikut:



Dengan definisi diatas, bilangan-bilangan kompleks yang ada membentuk suatu
himpunan bilangan kompleks yang dinotasikan dengan
. Karena bilangan kompleks
merupakan spesifikasi unik yang
berdasarkan sepasang bilangan riil
, bilangan kompleks mempunyai hubungan korespondensi satu-satu dengan
titik-titik pada satu bidang yang dinamakan bidang
kompleks. Bilangan riil
dapat disebut juga dengan bilangan
kompleks
, dan dengan cara ini, himpunan bilangan riil






menjadi bagian dari himpunan bilangan kompleks
. Dalam
, berlaku sebagai berikut:


1.
identitas
penjumlahan ("nol"): 

2.
identitas
perkalian ("satu"): 

3.
invers
penjumlahan 

Secara
matematik kecepatan sesaat ini dapat dirumuskan sebagai deferensial atau
turunan fungsi yaitu fungsi posisi. Jadi kecepatan sesaat adalah
deferensial dari posisinya.

Sedangkan
laju sesaat dapat ditentukan sama dengan besar kecepatan sesaat. Laju
sesaat inilah yang dapat diukur dengan alat yang dinamakan speedometer.
Sudah
tahukah kalian dengan deferensial fungsi itu? Tentu saja sudah. Besaran
posisi atau kecepatan biasanya memenuhi fungsi waktu. Deferensial fungsi
waktu tersebut dapat memenuhi persamaan berikut.
Jika 

maka
……………………………
(1.6)

Pada
gerak dua dimensi, persamaan 1.5 dan 1.6 dapat dijelaskan dengan contoh
gerak perahu seperti pada berikut ini.
Secara
vektor, kecepatan perahu dapat diuraikan dalam dua arah menjadi vx dan vy.
Posisi tiap saat memenuhi P(x,y). Berarti posisi erahu atau
benda dapat memenuhi persamaan 1.1. dari persamaan itu
dapat diturunkan persamaan kecepatan arah sumbu x dan sumbu y sebagai
berikut.
r = xi +
yj


Jadi
proyeksi kecepatannya memenuhi :

Besar kecepatan
sesaat, secara vektor dapat memenuhi dalil Pythagoras. Kalian tentu
dapat merumuskan persamaan besar kecepatan tersebut. Perhatikan
persamaan 1.7. Dari persamaan itu dapat kalian peroleh :

Untuk
memahami penjelasan di atas berikut contoh soal tentang kecepatan dan kelajuan
sesaat.
Contoh
Soal :
Partikel
bergerak dengan posisi yang berubah tiap detik sesuai persamaan : r = (4t2
− 4t + 1) i + (3t2 + 4t− 8) j. dengan r dalam m dan t dalam s. i dan
j masing-masing adalah vektor satuan arah sumbu X dan arah sumbu Y.
Tentukan:
a. posisi
dan jarak titik dari titik acuan pada t = 2s,
b.
kecepatan rata-rata dari t = 2s s.d t = 3s,
c.
kecepatan dan laju saat t = 2s!
Penyelesaian
r = (4t2
− 4t + 1) i + (3t2 + 4t − 8) j
a. Untuk
t = 2s
r2 = (4.22
− 4.2 + 1) i + (3.22 + 4.2 − 8) j
r2 = 9 i
+ 12 j
jarak
: 

b.
Kecepatan rata-rata
r2 = 9 i
+ 12 j
r3 = (4.32
− 4.3 + 1) i + (3.32 + 4.3 − 8) j
= 25 i
+ 31 j
Kecepatan
rata-ratanya memenuhi:


besarnya
:

c.
Kecepatan sesaat



untuk t =
2s:


laju
sesaatnya sama dengan besar kecepatan sesaat

GUILLAUME FRANCOIS ANTOINE
MARQUIS DE L'HôPITAL

l'Hôpital lahir di Paris, Perancis. Nama ayahnya adalah Anne-Alexandre de l'Hôpital (Letnan Jenderal tentara King's). Nama ibunya Elisabeth Gobelin (putri Claude Gobelin, Intendent di King's Army dan Penasihat negara) Dia awalnya telah merencanakan karir militer, tetapi penglihatan buruk menyebabkan dia beralih ke matematika . Dia memecahkan masalah brachistochrone , terlepas dari matematikawan kontemporer lain, seperti Isaac Newton Dia meninggal di Paris.
L'Hôpital adalah penulis buku teks pertama pada infinitesimal calculus and mathematics, l'Analisis des Infiniment four pour l'intelligence des Lignes Courbes. Diterbitkan tahun 1696, teks tersebut memasukkan perkuliahan gurunya, Johann Bernoulli, di mana Bernoulli membahas bentuk tak tentu 0/0. Ini adalah metode untuk menyelesaikan bentuk-bentuk tak tentu dengan pengulangan diferensiasi yang diberi nama seperti namanya.
Pada 1694 ia memiliki kesepakatan dengan Johann
Bernoulli . Kesepakatan itu adalah bahwa l’Hôpital akan dibayar Bernoulli 300
Franc setahun untuk menceritakan penemuannya, yang l'Hôpital gambarkan dalam
bukunya. Pada 1704, setelah kematian l'Hôpital's, Bernoulli mengungkapkan
kesepakatan itu kepada dunia, mengklaim bahwa banyak dari hasil di buku
l’Hôpital's adalah karena dia. Pada tahun 1922 ditemukan teks yang memberikan
dukungan untuk Bernoulli. Cerita meluas bahwa l’ Hôpital mencoba untuk mendapatkan
kredit untuk menciptakan aturan l'Hôpital's adalah palsu: ia menerbitkan
bukunya secara anonim, mengakui bantuan Bernoulli dalam pengantar, dan tidak
pernah mengaku bertanggung jawab atas aturan tersebut.
Rumus Cepat L’ Hospital
dengan Pemahaman Konsep Penting Matematika
Dalam
kalkulus, rumus Hospital termasuk rumus cepat yang luar biasa. Sangat cepat dan
sederhana. Sehingga jika Anda atau anak Anda menguasai rumus cepat L’ Hospital
maka akan menjadi jago matematika.
Tetapi
yang lebih penting dari rumus cepatnya adalah anak Anda memahami konsepnya
lebih dulu. Dengan membaca tulisan Paman APIQ ini maka Anda memahami konsep
penting rumus Hospital dan dengan demikian Anda menjadi jago matematika.
Silakan memanfaatkan rumus Hospital dengan asyik maka Anda akan semakin
kreatif.
Rumus
cepat Hospital sangat hebat untuk menghitung limit bentuk 0/0 atau ~/~.
Sedangkan bentuk tak tentu lain perlu kita ubah dulu menjadi bentuk 0/0 dulu
agar dapat kita hitung cepat dengan aturan Hospital.
Mari kita
coba dengan beberapa contoh dan rasakan hebatnya Anda menggunakan rumus cepat
Hospital.
Hitung
limit x ==> 3 dari
(x^3 –
27)/(x – 3) = … = 0/0
Cara biasa adalah kita akan melakukan pembagian panjang bentuk aljabar di atas. Sesuai namanya, prosesnya cukup panjang. Banyak siswa yang menjadi malas karena terlalu melelahkan menghitung dengan pembagian panjang.
Cara biasa adalah kita akan melakukan pembagian panjang bentuk aljabar di atas. Sesuai namanya, prosesnya cukup panjang. Banyak siswa yang menjadi malas karena terlalu melelahkan menghitung dengan pembagian panjang.
Rumus
cepat aturan Hospital memberi kita cara yang mudah dan cepat. Turunkan
pembilang dan turunkan penyebut.
(x^3 –
27)/(x – 3) = 0/0 = 3x^2/1 = 27 (Selesai).
Begitu mudah rumus cepat Hospital.
Begitu mudah rumus cepat Hospital.
Jika
bentuk limit makin rumit justru aturan Hospital banyak membantu. Tentu saja
kita juga harus tahu dalam situasi seperti apakah aturan Hospital tidak dapat
kita terapkan.
Paman
APIQ mengajak kita untuk sejenak mencatat pembuktian aturan L’ Hospital ini.
Dengan pembuktian ini kita akan semakin yakin dengan kekuatan Hospital.
“Untuk
selang [a , b] yang memenuhi syarat , sesuai rataan Cauchy, akan terdapat
[f(b) –
f(a)]/[g(b) – g(a)] = f’(c)/g’(c)
Ambil f(a) = 0 = f(b) maka
Ambil f(a) = 0 = f(b) maka
f(b)/g(b)
= f’(c)/g’(c)
Terbukti.”
Terbukti.”
Kita
tinggal menambahkan notasi limit pada persamaan di atas bahwa
b ==> a dan c ==> a.
b ==> a dan c ==> a.
Bagaimana
dengan bentuk ~/~ ?
Memang
sedikit lebih rumit. Tetapi kita dapat saja dengan cerdik mengubah bentuk.
~/~ =
(1/0)/(1/0) = (1.0)/(0.1) = 0/0
Dengan cara ini kita dapat memanfaatkan logika yang mirip untuk bentuk yang berbeda.
Dengan cara ini kita dapat memanfaatkan logika yang mirip untuk bentuk yang berbeda.
Yang
terpenting, menurut Paman APIQ, adalah bagaimana kita dapat memanfaatkan aturan
Hospital dengan benar, cepat, dan sederhana. Matematika menjadi lebih asyik!
Paman APIQ menyiapkan tiga poin agar anak kita menjadi jago matematika dengan
aturan Hospital.
1.
Pastikan bentuk tak tentu limit 0/0 atau ~/~
2. Pahami
bentuk tak tentu dan tak wajar lainnya.
3.
Hati-hati dengan bentuk trigonometri atau eksponen yang memiliki turunan
bolak-balik tiada habis.
Poin 1 dan 2 adalah yang paling penting. Dengan pemahaman ini anak kita akan langsung menyelesaikan limit dengan mudah.
Poin 1 dan 2 adalah yang paling penting. Dengan pemahaman ini anak kita akan langsung menyelesaikan limit dengan mudah.
0/0
adalah tak tentu.
Maksudnya nilainya dapat saja 1, 3, 0 , -5 atau lainnya. Makanya disebut sebagai bentuk tak tentu. Tugas limit adalah menentukan bentuk tak tentu menjadi nilai tertentu. Demikian juga bentuk ~/~.
Maksudnya nilainya dapat saja 1, 3, 0 , -5 atau lainnya. Makanya disebut sebagai bentuk tak tentu. Tugas limit adalah menentukan bentuk tak tentu menjadi nilai tertentu. Demikian juga bentuk ~/~.
2/0 = ~
3/~ = 0
Bentuk di atas sudah selesai. 2/0 atau 3/~ adalah bentuk tak wajar. Tidak perlu perhitugan lebih lanjut untuk menentukan nilainya. Langsung saja seperti contoh di atas. Berikut ini juga bentuk-bentuk tak wajar yang sudah selesai.
3/~ = 0
Bentuk di atas sudah selesai. 2/0 atau 3/~ adalah bentuk tak wajar. Tidak perlu perhitugan lebih lanjut untuk menentukan nilainya. Langsung saja seperti contoh di atas. Berikut ini juga bentuk-bentuk tak wajar yang sudah selesai.
0 + 0 = 0
~ + ~ = ~
0.0 = 0
~.~ = ~
0/~ = 0
~/0 = ~
Sedangkan,
~ + ~ = ~
0.0 = 0
~.~ = ~
0/~ = 0
~/0 = ~
Sedangkan,
~ – ~ =
tak tentu
0 – 0 = tak tentu
Sehingga perlu limit untuk menyelesaikan dua bentuk terakhir di atas. Tetapi bentuk pengurangan di atas tidak dapat langsung kita terapkan aturan Hospital. Kita perlu mengubahnya ke bentuk 0/0 atau ~/~.
0 – 0 = tak tentu
Sehingga perlu limit untuk menyelesaikan dua bentuk terakhir di atas. Tetapi bentuk pengurangan di atas tidak dapat langsung kita terapkan aturan Hospital. Kita perlu mengubahnya ke bentuk 0/0 atau ~/~.
Untuk
siswa SMA atau yang sederajat bentuk-bentuk tak wajar atau tak tentu di atas
sudah cukup dan banyak membantu. Sedangkan untuk tingkat yang lebih tinggi,
Paman APIQ memberi beberapa tambahan bentuk tak wajar.
0^0 = tak
tentu
0^~ = tak tentu
1^~ = tak tentu
~^0 = tak tentu
0^~ = tak tentu
1^~ = tak tentu
~^0 = tak tentu
Sedangkan
bentuk-bentuk tak wajar berikut ini sudah selesai.
0^1 = 0
1^0 = 1
~^~ = ~
~^1 = ~
1^0 = 1
~^~ = ~
~^1 = ~
1.
. APLIKASI
TURUNAN DALAM BERBAGAI BIDANG :
Dalam Bidang
Fisika
Contoh : sebuah
roket diluncurkan vertikal diamati dari menara kontrol yang berjarak 3 km dari
tempat peluncuran. Tentukan kecepatan vertikal roket pada saat jaraknya dari
tempat peluncuran 5 km dan jarak ini bertambah dengan kecepatan 5.000km/jam.
Jawab :
Misal ketinggian
roket adalah y dan jarak dari menara z. Maka,
Diketaui
dengan menggunakan dalil phythagoras maka diperoleh y2 + 9 = z2.
Pada saat z = 5 maka y = 4.
Dengan
menggunakan turunan fungsi implisit maka didapatkan 2y
Kemudian
disubtitusikan y = 4, z = 5 dan = 5.000 maka diperoleh 2y
-
2 (4) = 2.(5).(5.000)
-
8 = 50.000
-
=
-
= 6.250
Dalam Bidang Ekonomi
Pada
bidang ekonomi fungsi turunan dipakai untuk mencari biaya marjinal, yaitu
dengan cara menurunkannya dari persamaan biaya total. Bisa ditulis biaya
marjinal = biaya total’. Para matematikawan mengenal biaya marjinal
sebagai , turunan C terhadap x. dengan demikian dapat didefinisikan harga
marjinal sebagai , pendapatan marjinal sebagai , dan keuntungan marjinal
sebagai .
Contoh :
sebuah
perusahaan mempunyai biaya 3200 + 3,25x – 0,0003x2 dengan
jumlah persatuan x=1000. tentukan biaya rata-rata dan biaya marjinal?
Penyelasaian
:
biaya
rata-rata =
= 3200 +
3,25x – 0,0003x2 / X
= 3200 +
3,25 (1.000) – 0,0003 (1.000)2 / 1.000
= 6.150 /
1.000 = 6,15
Maka
biaya rata-rata persatuan yaitu 6,15 x 1.000 = Rp. 6.150
biaya
marjinal =
= 3,25 –
0,0006x
= 3,25 –
0,0006 (1.000)
= 2,65
maka
biaya marjinalnya, 2,65 x 1.000 = Rp. 2.650 Pada x = 1.000
Dari
hasil di atas, dapat dikatakan bahwa dibutuhkan Rp. 6.150 untuk memproduksi
1.000 barang pertama dan membutuhkan Rp. 2,65 untuk membuat 1 barang
setelah barang yang ke 1.000, hanya dibutuhkan Rp. 2.650 untuk membuat
1.000 barang yang sama.
Demikian
postingan saya tentang turunan parsial. Mohon maaf bila ada kesalahan Semoga
postingan ini bermanfaat. Jika anda butuh postingan yang lain, anda bisa
meninggalkan comment dan saya akan berusaha memposting postingan yang anda
butuhkan.
Dalam Bidang Matematika
Turunan
digunakan untuk pencarian dalam limit, yang bentuk soal limitnya harus di
faktorkan atau di kalikan terlebih dahulu dengan akar sekawan. Selain itu ,
Aplikasi turunan juga digunakan untuk menentukan persamaan garis singgung.
Contoh :
Penggunaan
Turunan untuk menentukan Garis singgung :
Tentukan
persamaan garis singgung dari y = x3 - 2x2 - 5
pada titik (3,2).
Jawab :
Y = f(x)
= x3 - 2x2 - 5
Y = f(x)
= 3x2 - 4x f’(3) = 3.(3)2 - 4(3) = 15 ; m = 15.
Rumus
Pers. Garis Singgung :
Y – yo =
m ( x – xo )
maka
garis singgung fungsi diatas adalah :
Y – 2 =
15 (x – 3) atau y = 15x – 43
3.
LIMIT DI KETAKHINGGAAN, LIMIT TAK TERHINGGA :
Definisi-definisi
Cermat Limit bila x→ ± ∞ .
Dalam
analogi dengan definisi, kita untuk limit-limit biasa, kita membuat definisi
berikut.
Definisi:
(Limit
bila x → ∞). Andaikan f terdefinisi pada [c,∞) untuk suatu bilangan c. kita
katakan bahwa Lim f(x) = L jika untuk masing-masing ε >0, terdapat bilangan
M yang
x→∞
berpadanan
sedemikian sehingga
X > M
→ │f(x) - L│ < ε
Definisi:
(Limit bila
x → -∞). Andaikan f terdefinisi pada ( -∞, c] untuk suatu bilangan c. kita
katakan bahwa Lim f(x) = L jika untuk masing-masing ε > 0, terdapat bilangan
M yang
x→ -∞
berpadanan
sedemikian sehingga
X < M
→ │f(x) – L│ < ε
Definisi:
(Limit-limit
tak- terhingga). Kita katakan bahwa Lim f(x) = ∞ jika untuk tiap bilangan
x→c+
positif
M, berpadanan suatu δ > 0 demikian sehingga
0 < x
– c < δ → f(x) > M
Hubungan
Terhadap Asimtot
Garis x =
c adalah asimtot vertikal dari grafik y = f(x). misalkan garis x = 1 adalah
asimtot tegak. Sama halnya garis-garis x = 2 dan x = 3 adalah asimtot vertikal.
Dalam nafas yang serupa, garis y = b adalah asimtot horisontal dari grafik y =
f(x) jika,
Lim f(x)
= b atau Lim f(x) = b
x→∞ x→ -∞
Garis y =
0 adalah asimtot horisontal.
Kumpulan
Soal-Soal Diferensial
1.
Tentukan turunan pertama dari y = (3x-2)4+(4x-1)3 adalah
. . .
Jawab:
Kita uraikan satu per satu dulu masing-masing
persamaan, misalnya :
f (x) = y = (3x-2)4 misal U =
(3x-2) du/dx = 3
dy/dx =
n.Un-1 . du/dx
= 4. (3x-2)4-1.3
= 12 (3x-2)3
Terus
berlanjut ke persamaan berikutnya :
f (x) = y
= (4x-1)3 misal U = (4x-1) du/dx = 4
dy/dx =
n.U.n-1 . du/dx
= 3. (4x-1)3-1. 4
= 12 (4x-1)2
Setelah kita
mengetahui hasil dari masing-masing persamaan, kemudian kita kembali gabungkan
kedua persamaan tersebut :
f (x) = y
= (3x-2)4+(4x-1)3
= 12 (3x-2)3 +
12 (4x-1)2
= 12 (3x-2)3 + (4x-1)2
2.
Tentukan turunan pertama dari y = 5x2 + 7 adalah . . .
4x + 3
Jawab :
y = 5x2 + 7, kita misalkan U = 5x2+7
maka du/dx = 10 x
4x
+ 3 V = 4x + 3 maka dv/dx = 4
= V. du/dx – U. dv/dx
V2
= (4x+3) (10x) – (5x2 + 7) (4)
(4x + 3)2
= 40x2 + 30x – 20x2 – 28
(4x + 3)2
= 20x2 + 30x – 28
(4x
+ 3)2
3.
Jika jumlah penduduk suatu daerah dalam t tahun mendatang dapat dinyatakan
dalam fungsi t : f (t) = 10.000.000+11.000t-800 t2 maka dapatkan
laju pertumbuhan penduduk didaerah tersebut pada saat lima tahun mendatang !
Jawab :
f (t) =
10.000.000 + 11.000 t - 8.00 t2
f’ (t) =
11.000 - 8.00 t
sehingga
laju pertambahan penduduk 5 tahun mendatang adalah
f’ (5) = 11.000- 8.00 . (5)
= 11.000 – 4.000
= 7.000
Jadi laju
pertambahan penduduk 5 tahun mendatang adalah 7.000 orang
4.
Jika diketahui fungsi total cost untuk
memproduksi x satuan barang adalah
TC = x3-4x2+16x+80, maka
tentukan MC pada saat memproduksi 20 satuan barang !
Jawab :
TC = x3-4x2+16x+80
MC = TCI
= 3x2-8x+16
Sehingga
MC untuk x = 20 adalah
MC = 3
(20)2 – 8 (20) + 16
= 3
(4.00) – 8 (20) + 16
= 1.200 –
1.60 + 16
= 1.050
Satuan
rupiah MC = 3 (20)2 – 8 (20) + 16 = 1.050 satuan rupiah
Ini
berarti pada posisi x = 20 satuan baran, akan terjadi tingkat perubahan biaya
sebesar 1.050 satuan rupiah jika x berubah 1 unit.
5.
Suatu proyek akan diselesaikan dalam x hari dengan biaya proyek perhari adalah
y = (2x +
- 80) dalam
ribuan rupiah, biaya proyek minimum dalam x hari adalah . . .
jawab :
y = (2x +
- 80)
y (x) = (2x2 + 10.000 – 80x)
biaya minimum diperoleh jika yI (x) = 0
4x-80 = 0
x = 20
Biaya minimum adalah :
y (20) = 2 (20)2 + 10.000 – 80.20
= 800 +
10.000 – 1.600
= 9.200
Karena satuannya dalam ribuan, maka dikalikan 1.000
= Rp. 9.200.000,-
Contoh :
Posisi partikel ditunjukkan oleh
pers.
s=f(t)=t3-6t2+9t
(t dlm detik dan s dlm meter).
a. Cari kecepatan pada waktu t
b. Cari kecepatan setelah 2 detik
c. Kapan partikel berhenti
d. kapan partikel bergerak maju ?
Jawab :
a.
Fungsi kecepatan adalah turunan dari fungsi posisi.
s=f(t)=t3-6t2+9t
v(t)=
=3t2-12t+9

b.
Kecepatan setelah 2 detik bermakna sebagai kecepatan
sesaat pada t=2
v(t)=
=3t2-12t+9

v(2)= 3(2)2-12(2)+9=-3m/dt
c.
Partikel berhenti jika v(t)=0
v(t)= 3t2-12t+9=0
3t2-12t+9=3(t2-4t+3)=3(t-1)(t-3)=0
t1=1 dan t2=3
Partikel berhenti setelah t=1 atau t=3
d.
Partikel bergerak maju (dlm arah
positif) jika v(t)>0
3t2-12t+9=3(t-1)(t-3)>0
® Partikel bergerak maju jika
t<1 atau t>3 (dari mana ?)
® Partikel bergerak mundur jika
1<t<3
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari uraian pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa turunan memiliki sangat banyak penerapan. Diantaranya adalah untuk menentukan nilai maksimum dan nilai minimum suatu fungsi, menentukan nilai maksimum dan nilai minimum lokal, menentukan kemonotonan dan kecekungan grafik fungsi, menentukan nilai limit tak hingga. Selain itu, konsep turunan juga dapat di aplikasikan untuk menyelesaikan masalah dalam berbagai bidang. Dalam fisika misalnya, turunan dapat digunakan untuk menghitung kecepatan. Dalam matematika sendiri turunan biasa digunakan untuk menentukan luas maksimum suatu benda, menentukan persamaan garis singgung, dll. Sedangkan dalam ekonomi, turunan digunakan untuk menentukan biaya marjinal dari produksi suatu barang.
Dari uraian pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa turunan memiliki sangat banyak penerapan. Diantaranya adalah untuk menentukan nilai maksimum dan nilai minimum suatu fungsi, menentukan nilai maksimum dan nilai minimum lokal, menentukan kemonotonan dan kecekungan grafik fungsi, menentukan nilai limit tak hingga. Selain itu, konsep turunan juga dapat di aplikasikan untuk menyelesaikan masalah dalam berbagai bidang. Dalam fisika misalnya, turunan dapat digunakan untuk menghitung kecepatan. Dalam matematika sendiri turunan biasa digunakan untuk menentukan luas maksimum suatu benda, menentukan persamaan garis singgung, dll. Sedangkan dalam ekonomi, turunan digunakan untuk menentukan biaya marjinal dari produksi suatu barang.
DAFTAR PUSTAKA:
Hi, saya anggastya Boleh minta file nya? soalnya tidak ada rumusannya disitu hehehe
BalasHapus